Dampo Awang Beach
Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang
Desa Tasik - Rembang (Jalan raya Pantura, Rembang)
Kabupaten Rembang yang terletak di jalur pantura memiliki berbagai tempat
rekreasi yang tentu saja memamerkan pantai sebagai daya tarik utamanya. Salah
satu yang sudah ada sejak lama yaitu Pantai Taman Kartini atau sekarang lebih
dikenal sebagai Dampo Awang Beach.
Obyek wisata Taman Rekreasi Pantai
Kartini; berada di desa Tasik Agung, Kecamatan Rembang. Jarak dari pusat kota
Rembang ± 500 M dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum, Obyek wisata ini
mempunyai nilai sejarah, Konon Pantai di obyek wisata tersebut, dipergunakan
untuk upacara sedekah laut, sedangkan tujuannya agar para nelayan mendapat
keselamatan dan mendapatkan hasil perolehan ikan yang
banyak
Adapun di Obyek wisata Taman
Rekreasi Pantai Kartini tersebut setiap setahun sekali masih dilaksanakan
upacara tradisi yakni Lomban atau yang disebut dengan syawalan, dimana para
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara datang pada saat acara
tersebut diselenggarakan yaitu pada hari ke-5 setelah Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya kegiatan yang dilakukan oleh para wisatawan beramai-ramai bersama
keluarga naik perahu menuju pulau Marongan yang konon juga bersejarah. Agar
para wisatawan dapat memperoleh kenangan setelah pulang di daerah tempat
tinggal masing-masing, maka setiap hari besar atau dua kali dalam satu bulan
pada hari Minggu di Obyek wisata tersebut di gelar pentas seni kesenian Daerah,
dan para wisatawan juga dapat menikmati makanan khas daerah Rembang yang
tersedia pada saat itu Cindera mata khas Rembang yang perolehannya dari
benda-benda laut dengan bentuk dan motif yang bagus juga tersedia di sana.
Berbagai fasilitas terus dikembangkan untuk menarik wisatawan baik dari
dalam maupun dari luar. Lapangan futsal, lapangan voli pantai, kebun binatang
mini, outbond, banana boat serta restro seafood adalah
fasilitas – fasilitas baru yang dikembangkan oleh pengelola Taman Rekreasi
Pantai Kartini untuk menarik minat wisatawan berkunjung di samping perahu –
perahu pesiar untuk lomban.
Showroom Dekranasda adalah fasilitas baru yang diresmikan untuk
melengkapi Taman Rekreasi Pantai Kartini. Disana anda dapat melihat berbagai
hasil kerajinan khas masyarakat Rembang disamping nyamikan khas
Rembang sebagai oleh – oleh.
Dengan Tiket Tanda Masuk hanya sebesar Rp 3000,- Anda dapat menikmati deburan ombak laut jawa, semilir
angin laut di bawah pohon rindang serta Kolam Renang Putri Duyung yang terdapat
di dalam Taman Rekreasi Pantai Kartini. Selain itu anda dapat menikmati
indahnya terumbu – terumbu karang, hanya saja untuk menikmati keindahan
tersebut anda harus menyewa perahu karena terumbu karang berada di pulau –
pulau kecil seperti Pulau Marongan, Pulau Gede dan pulau – pulau lainnya yang
jaraknya tidak terlalu jauh dari pantai kartini.
Setiap hari kelahiran RA Kartini tanggal 21 April dan perayaan kupatan atau
tujuh hari setelah idul fitri, Taman Rekreasi Pantai Kartini selalu ramai
dikunjungi berbagai wisatawan, khusus hari kupatan, anda dapat menyaksikan
ritual larung sesaji yang dilakukan masyarakat Tasik Agung.
Sekilas Tentang Dampo Awang
Dahulu kala ada seorang saudagar kaya yang bernama Dampo Awang. Dia
berasal dari Negara Cina. Dia ingin pergi kesuatu tempat untuk mengajarkan
ajaran Kong Hu Cu dengan cara mengarungi samudera bersama para pengawal
setianya. Suatu hari dia sampai di tanah jawa bagian timur. Dampo Awang sangat
senang akan daerah itu sehingga dia bermaksud untuk berlabuh disana dan menetap
sambil mengembangkan ajaran yang dibawanya. Suatu saat Dampo Awang bertemu
dengan Sunan Bonang, Sunan Bonang adalah salah satu dari 9 wali yang
menyebarkan agama islam di tanah jawa. Pada saat pertemuan pertama kali itu,
Dampo Awang sudah memperlihatkan sikap kurang baik pada Sunan Bonang. Dampo
Awang takut jika ajaran yang selama ini dia ajarkan akan hilang dan digantikan
dengan ajaran agama islam. Perlu diketahui bahwa Dampo Awang sudah terbiasa
dengan orang awam di jawa sehingga dia dapat berbahasa dengan baik.
Saat Sunan Bonang mau mendirikan
Salat Ashar. Dampo Awang berfikir untuk mecelekai Sunan Bonang. Dia menyuruh
pengawalnya untuk menaruh racun ke air putih dalam kendi yang berada diatas
meja. Setelah selesai shalat Sunan Bonang menuju ke meja makan. Dampo Awang
mengira bahwa Sunan Bonang akan meminum air dalam kendi tersebut. Tetapi dugaan
Dampo Awang keliru, sebenarnya Sunan Bonang mau mengaji.
Hari demi hari telah berlalu, setiap
waktu shalat Sunan Bonang
mengumandangkan adzan dan shalat,
setelah shalat Sunan Bonang mengaji diteras rumahnya. Setiap orang – orang yang
lewat di depan rumahnya dan mendengar suara Sunan Bonang saat mengaji dan adzan
menjadi kagum akan ayat – ayat alllah. Kemudian banyak penduduk menjadi pemeluk
agama islam. Lama – kelamaan pengikut sunan semakin banyak.
Tidak lama kemudian Dampo Awang
mendengar peristiwa tersebut dia sangat marah karena pengikutnya semakin
berkurang lalu Dampo Awang mengirim pengawalnya untuk menjemput Sunan Bonang .
Mula-mula Sunan Bonang menolak tetapi karena dia
merasa kasihan akan pengawal – pengawal Dampo Awang, jika Sunan Bonang tidak
ikut mereka akan dihukum pancung. Akhirnya Sunan Bonang bersedia untuk datang
ke kediaman Dampo Awang. Saat Sunan Bonang tiba di kediaman Dampo Awang, Dampo
Awang menyambutnya dengan ramah. Namun dibelakang dari keramahan tersebut Dampo
Awang telah merencanakan sesuatu. Dampo Awang menyuguhi Sunan Bonang dengan
buah – buahan segar, makanan enak, minuman lezat, dll. Sunan Bonang tidak
menaruh curiga sedikitpun kepada Dampo Awang, padahal Dampo Awang berniat
mencelakainya. Saat ditengah perjamuan, tiba – tiba Dampo Awang meminta agar
Sunan Bonang meninggalkan daerah itu. Tetapi Sunan Bonang menolak karena dia
sudah berniat untuk mengajarkan agama islam di daerah itu. Dampo Awang sangat
marah mendengar ucapan Sunan Bonang yang baru saja diucapkannya tadi. Lalu
Dampo Awang menyuruh pengawalnya untuk menyerang Sunan Bonang tetapi dengan
waktu yang sangat singkat Sunan Bonang dapat mengalahkan pengawal – pengawal
Dampo Awang. Dampo Awang tidak terima akan kekalahannya. Dia kembali ke
negaranya untuk menyusun stategi dan kekuataan baru.
Setelah beberapa tahun Dampo Awang
kembali lagi ke tanah jawa sambil membawa pasukan yang lebih banyak dari
sebelumnya. Pada saat sampai di tanah jawa dia sangat kaget sekali karena semua
penduduk didaerah itu sudah menganut agama islam. Dampo Awang marah lalu
mencari Sunan Bonang. Dampo Awang tidak bisa menahan amarahnya ketika dia sudah
bertemu dengan Sunan Bonang sehingga dia langsung menyerang Sunan Bonang lebih
dulu tetapi dengan singkat Sunan bisa mengalahkan Dampo Awang dan pengawalnya.
Kemudian Dampo Awang diikat didalam kapalnya setelah itu Sunan Bonang menendang
kapalnya sehingga seluruh bagian kapal tersebar kemana – mana. Setelah itu sebagian
kapal terapung di laut. Dampo Awang menyebutnya “ Kerem ( Tenggelam ) “
sedangkan Sunan Bonang menyebutnya “ Kemambang ( Terapung ) “. Kemudian lama –
kelamaan masyarakat mengucapkan Rembang yang berasal dari kata Kerem dan
Kemambang. Akhirnya di daerah itu dinamakan Rembang yang sekarang menjadi salah
satu Kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
Jangkarnya sekarang ada di Taman
Kartini sedangkan Layar kapal berada dibatu atau biasanya sering disebut “ Watu
Layar “ dan kapalnya dikabarkan menjadi Gunung Bugel yang ada di kecamatan
Pancur karena bentuknya menyerupai sebuah kapal besar dan diatas Gunung ada
sebuah makam konon disana merupakan makam Dampo Awang.
Berikut kisah
perjalanan Dampo Awang di Rembang yang dibuat kartunnya
Jangkar Dampo Awang
Jangkar Dampu Awang berukuran :
panjang 4 M, panjang mata jangkar 2,5 M, berada di Obyek Wisata Taman Rekreasi
Pantai Kartini, dimana jangkar ini konon sampai terdampar di Rembang akibat
persengketaan antara Sunan Bonang dengan Dampu AWang, sehingga perahu Dampu
Awang hancur sedangkan layarnya tertinggal di Bonang – Lasem, adapun jangkarnya
tertinggal di Rembang. jangkar_dampu.jpgJangkar yang mempunyai nilai sejarah
ini dianggap keramat karena tidak ada yang dapat memindahkan selain dengah
kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang berhasil dengan perantara jangkar
tersebut penyakit yang diderita bisa sembuh, itulah keajaiban yang diberikan
oleh Allah.Obyek Wisata Banyu Kuwung terletak di desa Sudo Kecamatan Sulang ±
7,5 Km ke arah selatan kota Rembang. Obyek Wisata Banyu Kuwung ini banyak
dikunjungi oleh para wisatawan karena selain pemandangannya yang indah juga
tersedia fasilitas air yang bersih dan melimpah Bagi yang hoby memancing
sangatlah tepat untuk berkunjung di sana, karena sambil berimajinasi bisa
mendapatkan ikan sambi bersantai bersama keluarga untuk menghirup udara yang
segar dan suasana yang nyaman pula.
Di Jum'at pagi tanggal 13 Juli 2012, Sengaja saya pulang ke Rembang untuk mengurus perpanjangan dan mutasi SIM, Berangkat dari Semarang sekitar pukul empat lewat sepuluh menit dan sampai di Rembang sekitar pukul setengah delapan kurang lima menit, sesampai di kantor Samsat Rembang menjadi pengantri pertama, bahkan petugasnya barusan datang sesaat setelah kedatangan saya. Setengah jam kemudian petugas sudah ready, dan tanpa menunggu lama, surat pengantar mutasi SIM saya sudah jadi.
Seusai dari Samsat Rembang, saya sempatkan untuk berkunjung di Dampo Awang Beach yang terletak berseberangan dengan Samsat Rembang.
Dari hasil jepretan foto yang bisa saya abadikan antara lain:
Area melihat pantai
Kapal Nelayan
Arena Jumping
Bebek Air
Tempat berteduh
Arena Flying Fox
Jembatan Gantung
Jangkar Dampoo Awang
Mini Helipad
Balon Jerapah
Pepohonan yang besar dan rindang, menjadi tempat berteduh yang nyaman.
Flying Walking
Kolam Lele Dumbo
Kolam kura-kura
Kolam Ikan Mas
Sumber Info Sejarah:
http://rizalm09.student.ipb.ac.id
http://cbfmrembang.wordpress.com
http://jarwonoadjar.wordpress.com
http://sasadaramk.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar